Pria Muslim Suriah Ini Buat Wanita Amerika Menangis, Ternyata Ini Sebabnya

Seorang wanita Amerika dengan dua anak mendatangi sebuah toko emas. Ia berniat menjual cincinnya. 


Saat menerima cincin itu, sang pemilik toko emas bertanya, “Mengapa Anda mau menjual cincin ini? ” 

“Saya sedang pailit, dan tidak akan dapat gaji sampai bln. depan, ” jawab wanita itu. 

“Apa betul hanya karena alasan pailit Anda mau menjualnya? ” selidik pria pemilik toko emas. 

“Ini cincin hadiah dari ibu saya, tapi saya punya masalah jadi harus diselesaikan. ” tutur wanita itu. 

“Berapa yang Anda butuhkan? ” 

Sang wanita menjawab, ” Saya tidak tahu, Harga cincin itu akan membantu saya. ” 

Sang pemilik toko emas membuka laci dan mengambil beberapa lembar dolar. Ia memberikan sejumlah uang itu pada wanita tadi. ” Ini uangmu. ” 

Wanita itu mengambilnya, 

“Dan ini cincinmu, ” tambah sang pemilik toko emas. 

Wanita itu terkejut. Ia melangkah mundur menolak dikembalikan cincinnya. 

Pria pemilik toko itu melangkah maju meyakinkan wanita itu untuk mengambil cincinnya. “Anda bilang ini cincin hadiah (dari ibumu). Ini ambillah. ” 

Sang wanita menangis, dan berterima kasih pada pria pemilik toko emas itu. 

Mengambil secarik kertas pria itu lalu menuliskan nomor teleponnya. “Ini tulis nomorku, jika Anda perlu apapun. ” 

Wanita itu bercucuran air mata lalu memeluk kedua anaknya. Ia berterima kasih pada pria itu. 

“Mohon jangan menangis, ” tutur pria pemilik toko itu, sambil memberi pesan pada putra wanita itu. 
“Dan kamu Dik, tolong jaga ibumu baik-baik ya. ” 

Anak itu mengangguk, lalu ibunya menjawab. “Dia menjagaku. Terima kasih banyak. ” 

“Jangan pergi kemana-mana lagi ya. Bila Anda berniat menjualnya lagi, saya akan membelinya, ” tutur pria pemilik toko. 

Wanita itu juga berlalu bersama putra-putrinya, meninggalkan pria pemilik toko emas yang dermawan. 

Maasyaa Allah, sungguh mulia akhlak pemilik toko emas itu. Pria itu berasal dari Suriah yang kini terluka, dan dia tinggal di Dallas, Texas, Amerika Serikat. 

Meski saudara-saudaranya di Suriah juga kesulitan, pria ini tetap membantu sesamanya yang dekat di Dallas. 
Apakah kita yang senang membantu sesama yang dekat bisa membantu saudara-saudara kita di Suriah? 

Sumber : antiliberalnews. com

Subscribe to receive free email updates: